Dasar dan Pengembangan Kurikulum | Aspek Pendidikan Yang Terkandung Pada Rukun Iman (GS)
BAB I PENDAHULUAN
Menurut UU No.2 tahun 1989 kurikulum yaitu seperangkat rencana dan peraturan, mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara yang di gunaknannya dalam menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar. Banyak pendapat mengenai arti kurikulum, Namun inti kurikulum sebenarnya adalah pengalaman belajar yang banyak kaitannya dengan melakukan berbagai kegiatan, interaksi sosial, di lingkungan sekolah, proses kerja sama dengan kelompok, bahkan interaksi dengan lingkungan fisik seperti gedung sekolah dan ruang sekolah. Dengan demikian pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata pelajaran,tetapi yang terpenting adalah pengalaman kehidupan.BAB II PEMBAHASAN
DASAR DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum
1.Konsep Kurikulum
a.Pengertian
Dalam bahasa l;atin kurikulum berarti”lapangan pertandingan”(race course)yaitu arena tempat peserta didik berlari untuk mencapai finish, Baru pada tahun 1955istilah kurikulum dipakai dalam bidamg pendidkan. Bila ditelusuri ternyata kurikulum mempunyia berbagai macam arti,yaitu:
1. Kurikulum diartikan sebagai rencana pelajaran
2. Pengalaman belajaryang diperoleh murid dari sekolah
3. Rencana belajar murid
Menurut UU No.2 tahun 1989 kurikulum yaitu seperangkat rencana dan peraturan, mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara yang di gunaknannya dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Banyak pendapat mengenai arti kurikulum, Namun inti kurikulum sebenarnya adalah pengalaman belajar yang banyak kaitannya dengan melakukan berbagai kegiatan, interaksi sosial, di lingkungan sekolah, proses kerja sama dengan kelompok, bahkan interaksi dengan lingkungan fisik seperti gedung sekolah dan ruang sekolah. Dengan demikian pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata pelajaran,tetapi yang terpenting adalah pengalaman kehidupan.
b.Kurikulum dan Pengajaran
Pengertian kurikulum yang sangat luas pada akhirnya dapat membingungkan para guru dalam mengembangkan kurikulum sehingga akan menyulitkan dalam perencanaan pengajarannya.
Menurut Ralph.W.Tyler, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam proses pengembangan kurukulum dan pengajaran yaitu:
1. Tujuan apa yang hendak di capai?
2. Pengalaman belajar apa yang perlu di siapkan untuk mencapai tujuan?
3. Bagaimana pengalaman belajar itu di organisasikan secara efektif?
4. Bagaimana menentukan keberhasilan pencapaian tujuan?
Jika kita mengikuti pandangan Tyler, maka pengajaran tidak terbatas hanya pada proses pengajaran terhadap satu bahan tertentu saja, melainkan dapat pula diterapkan dalam pengajaran untuk satu bidang studi / pengajaran di Sekolah.
Demikian pula kurikulum dapat dikembangkan untuk kurikulum suatu sekolah bidang studi atupun kurikulum untuk suatu bahan pelajaran tertentu.
c.Komponen-Komponen kurikulum
1. Tujuan, Yaitu arah/sasaran yang hendak dituju oleh proses penyelenggaran pendidikan
2. Isi Kurikulum, Yaitu pengalaman belajar yang di peroleh murid di sekolah.pengalaman-pengalaman ini di rancang dan di organisasikan sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh murid sesuai denagn tujuan
3. metode proses belajar mengajar yaitu cara muri memperolehpengalaman belajaruntuk mencapai tujuan
4. Evaluasi yaitu cara untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin di tuju dapat tercapai atau tidak
2.Fungsi dan Cara Mengembangkan Kurikulum
Fungsi kurikulum ialah sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu kurikulum berfungsi sebagai:
Preventif yaitu agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan kurikulum
Korektif yaitu sebagai rambu-rambu yang menjadi pedoman dalam membetulkan pelaksanaan pendidikan yang menyimpng dari yang telah digariskan dalam kurikulum
Konstruktif yaitu memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya asalkan arah pengembangannya mengacu pada kurikulum yang berlaku
Setelah itu kita perlu mengetahui langkah-langkah pengembangan kurikulum,yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan, Rumusan tujuan di buat berdasarkan analisis terhadap berbagai tuntutan kebutuhan dan harapan
2. Menentukan isi, merupakan materi yang akan di berikn kepada murid selama mengikuti proses pendidikan belajar mengajar
3. Merumuskan kegiatan belajar mengajar, Hal ini mencakup penentuan metode dan keseluruhan proses belajar mengajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan
4. Mengadaka evaluasi
B. Landasan Dan Tingkatan Dalam Pengembangan Kurikulum
1.Landasan
Pada umumnya dalam membina kurirkulum kita dapat berpegang pada asas-asas berikut:
Asas filosofis
Landasan filosifis memberikan arah pada semua keputusan dan tindakan manusia, karena filsafat merupakan pandangan hidup, orang, masyarakat, dan bangsa.
Dalam kaitannya dengan pendidikan filsafat memberikan arah pendidikan seperti hakikat pendidikan, tujuannya, dan bagaiman cara mencapai tujuan. Oleh karena itu,wajar apabila kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan, karen afilsafat mementukan tujuan yang hendak dicapai dengan alat yang di sebut kurikulum.
Asas psikologis
Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia. Landasan psikologis berkaitan dengan cara peserta didik belajar, dan faktor apa yang dapat menghambat kemauan belajar mereka selain itu psikologis memberikan landasan berfikir tentang hakikal proses belajar mengajar dan tingkat-tingkat perkembangan peserta didik. Kurikulum pada dasarnya disusun agar peserta didik dapat tumbuh dan berkembang dengan baik ini berarti bahwa kurikulum dan pengajaran yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan peserta didik sebagai peserta utama dlm proses belajar mengajar akan lebih meningkatkan keberhasilan kurikulum, daripada kurikulum yang mengabaikan faktor psiklogis peserta didik
Asas sosiologis
Asas ini berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses sosialisasi individu dan rekontruksi masyarakat, Landasan sosial budaya ternyata bukan hanya semata-mata digunakan dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan juga bagi guru dalam pembinaan kurikulum tingakt sekolah atau bahka tingkat pengajaran
Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum.Dilihat dari organisasinya ada tiga tipe bentuk kurikulum:
1. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah(separated subject curriculum)
2. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang sejenis di hubung-hubungkan(Correlated curriculum)
3. Kurikulum yang terdiri dari peleburan semua/ hampir semua mata pelajaran(integrated curriculum)
2.Prinsip yang Dianut dalam Pengembangan Kurikulum
Ada sejumlah prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum, diantaranya:
a. Prinsip relevansi, Kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan kehidupan peserta didik
b. Prinsip efektifitas, Berkaitan dengantingkat pencapaian hasil pelaksanaan kurikulum
c. Prinsip efisiensi, Berkaitan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, dana, dan sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh
d. Prinsip kontinuinitas, Kurikulum berbagai tingkat kelas dan jenjang pendidikan disusun secara berkesinambungan
e. Prinsip Fleksibilitas, disamping program yang berlaku untuk semua anak terdapat pula kesempatan bagi amak mengambil program-program pilihan
f. Prinsip integritas, kurikulum hendaknya memperhatiakn hubungan antara berbagai program pendidikan dalam rangka pembentukan kepribadian yang terpadu
3.Tingkatan dalam Pengembangan Kurikulum
a.Pengembangan tingkatan institusional
Meliputi kegiatan pengembangan tujuan-tujuan institusional dan struktur program
b. Pengembangan tingkatan bidang studi / mata pelajaran
Setelah bidang-bidang studi di tentukan langkah selanjutnya ialah mengembangkan GBPP,dengan menempuh langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan-tujun kurikuler dan tujuan intruksional umum tiap bidang studi
2. Mengidentifikasi topik-topik /pokok bahasan yang diperkirakan dapat dijadikan sebagai bahan untuk dipelajari oleh murid agar mencapai tujuan yang telah dirumuskan
3. Memilih topik-topik yang paling relevan, fungsional, efektif dan kemperhensif bagi pencapaian tujuan yang telah di identifikasikan
4. Memetapkan metode dan sumber belajar untuk tiap kelompok pokok bahasan
c.Pengembangan tingkat operasional / kelas
Uraian tentang pengembangan tingkat operasional ini lebih di tekankan pada usaha guru dalam mengembangkan lebih lanjut GBPP.
C. Peningkatan Relevansi Pendidikan Melalui Muatan Lokal
1.Pengertian
Sesuai denagn SK Mendikbud No.0412/21/1987 tentang penerapan muatan lokal kurikulm sekkolah dasar,muatan lokal di artikan sebagai progran pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitknan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya serta kebutuhan pembangunan daerah yang perlu di ajarkan kepada siswa
Seperti diungkapkan dalam pengertian muatan lokal maka kita akan mempelajarimuatan lokal sebagai komponen, kedudukan, dan fungsinya dalam kurikulum di SD
a. Muatan lokal sesbagai komponen kurikulum
Bab IX pasal 37 UU RI No.2 tahun 1989 tentang sisdiknas menyatakan bahwa: ”kurikulum di susun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional denagan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuainya dengan lingkungan kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan IPTEK serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-maing satuan pendidikan.”
Pada bab yang sama pasal 39 ayat (1),disebutkan bahwa:
“Pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan di dasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan, serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan”.
Bila kita simak keseluruhan UU RI No.2 tersebut ternyata muatan lokal tidak tersurut tetapi tersirat dalam kedua pasal tersebut. Jadi dilihat dari komponen kurikulum, muatan lokal merupakan isi kurikulum, yaitu suatu bahan kajian dari mata pelajaran yng sesuai dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan setempat
b.kedudukan muatan lokal dalam kurikulum
Muatan lokal dalam kurikulu mdapat merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau bahan kajian suatu mata pelajaran yang telah ada. Sebagai pelajarn yang berdiri sesndiri muatn l;okal memiliki alokasi waktu tersendiri misalnya mata pelajaran bahasa daerah, pendidikan kesenian dan pendidikan keterampilan tetapi sebagai bahan kajian dari mata pelajaran, muatan lokal dapat sebagai bahan tambahan kajian dari mata pelajaran yang sudah ada namun suklar untuk diberikan alokasi waktu .
c.fungsi muatan lokal
Fungsi penyesuaian
Fungsi integrasi
Fungsi perbedaan
2.Tujuan Muatan Lokal
Secara umum tujuannya adalah mempersiapkan murid agar mereka memiliki wawasan tentang lingkungannya serta sikap dan perilaku bersedia melestarikan dan mengembangkan SDA, kualitas Sosbud yang mendukung pembangunan nasional maupun setempat.
Secara lebih rinci, program muatan lokal bertujuan untuk:
a.tujuan langsung
1. bahan pelajaran lebih mudah diserap oleh murid
2. sumber belajar didaerah dapat lebih dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan
3. murid dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya unuk memecahkan masalah yang di temukan
4. murid lebih mengenal kondisi alam, lingkungan sosial dan budaya yang terdapat didaerahnya
b.tujuan tidak langsung
1. murid dapat meningkatkan pengetahuan mengenai daerah nya
2. murid diharapkan dapat menolong orang tuanya dan dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
3. murid menjadi akrab dengan lingkungnnya dan terhindr dari keterasingan terhadap lingkungannya sendiri
3..Dasar-dasar Pengembangan Muatan Lokal
Gagasan muatan lokal memiliki empat macam landasan,yaitu:
Landasan ideal
Landasan hukum
Landasan teoritik
Landasan demografik
4.Muatan Lokal dan Kegiatan Kurikuler
Kegiatan belajar mengajar dimana terjadi tatap muka antara guru dan muridnya disebut kegiatan intrakulikuler. Kegiatan belajar dirumah yang menunjang pemahaman bahan kajian yang diterima dari kegiatan intrakulikuler itu di sebut sebagai korikuler sedangkan kegiatan diluar intrakulikuler dan korikuler dikategorikan sebagai kegiatan ekstrakulikuler.
Mengingat kedudukan muatan lokal dalam kurikulum sekolah dasar itu maka muatan lokal dapat dilaksanakan baik dalam kegiatan intrakulikuler, kokuler, dan ekstrakulikuler.
D. Cara Mengembangkan Muatan Lokal
Kegiatan pengembangan muatan lokal di mulai dengan penentuan bahan kajian muatan lokal atau isi muatan local yang di lakukan melalui dua cara:
1. pengembangan bahan kajian muatan lokal bertitik tolak dari GBPP
pengembangan bahan kajian muatan lokal bertitik tolak dari GBPP, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
- pelajari GBPP semua mata pelajaran kecuali mata pelajaran pendidikan agama, pendidikan moral pancasila, dan pendidikan sejarah perjuangan bangsa.
- Catat semua pokok bahasan atau sub pokok bahasan maupun uraian dalam GBPP yang mungkin dapat di kaitkan dengan pola kehidupan yang telah di tentukan, misalnya: pokok bahasan dan sub pokok bahasan dari GBPP kurikulum 1986 yang mungkin dapat di kaitkan dengan pola kehidupan perikanan air tawar, dapat di lihat pada diagram uraian yang memperliatkan hubungan konsep satu dengan konsep lainnya sbb:
BAB III KESIMPULAN
kurikulum berarti”lapangan pertandingan”(race course)yaitu arena tempat peserta didik berlari untuk mencapai finish, Baru pada tahun 1955istilah kurikulum dipakai dalam bidamg pendidkan. Bila ditelusuri ternyata kurikulum mempunyia berbagai macam arti,yaitu:
1. Kurikulum diartikan sebagai rencana pelajaran
2. Pengalaman belajaryang diperoleh murid dari sekolah
3. Rencana belajar murid
Secara umum tujuannya adalah mempersiapkan murid agar mereka memiliki wawasan tentang lingkungannya serta sikap dan perilaku bersedia melestarikan dan mengembangkan SDA, kualitas Sosbud yang mendukung pembangunan nasional maupun setempat.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar
NB: Berikan Komentar yang sopan dan berkenaan dengan Artikel diatas.
Saya mohon maaf jika komentar sahabat dan rekan blogger terlambat di respon Karena banyaknya kegiatan yang mengikat he he he, Silahkan copas asalkan cantumkan juga sumbernya yah...!