SELAMAT DATANG SOBAT, JANGAN LUPA SIMPAN ALAMAT BLOG WWW.GRUPSYARIAH.BLOGSPOT.COM SUPAYA SOBAT MUDAH UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI DISINI

Sejarah Nilai dan Aspek Asuransi Jiwa

Sejarah Nilai dan Aspek Asuransi Jiwa | Pinjaman Kebajikan Non Compensation Financing (GS)
A. Sejarah Asuransi Jiwa
Padazaman prasejarah manusia mengatasi lapar dengan cara:
a. berburu  b. menangkap ikan  c. mengambil umbi-umbian
          Dengan cara mengembara dari satu daerah kedaerah yang lain dikarenakan belum mengenal bercocok tanam.
Rasa dingin dan panas diatasi dengan cara berlindung di gua-gua yg ada. Itulah awal dari “perlindungan” dan jenis “proteksi” pertama yg dikenal manusia terhadap tantangan.
Ditandai dengan manusia mulai hidup berpasang sehingga lahirlah keluarga dan suku yg saling tolong-menolong dalam menghadapi berbagai ancaman yg datang dari luar. Dari sinilah lahir model awal dari jenis pertahanan (Proteksi). Untuk mengatasi  bencana kelaparan mereka mengembangkan model timbunan bahan makanan dan mulai tinggal menetap dan mengembangkan sistem bercocok tanan.
Beberatapa ayat al-Qur’an dalam surat Yusuf ayat 43/49 menggambarkan tentang contoh usaha manusia membentuk sistem proteksi dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk pada masa depan.
Dalam al-Qur’an tersebut dikisahkan tentang raja Mesir yg mimpi dengan tujuh sapi betina yg gemuk dimakan oleh tujuh sapi betina kurus dan melihat tujuh tangkai gandum yg hijau berbuah lebat dan tujuh tangkai gandup yang merah dan mengeringtidak berbuah kemudian Nabi Yusuf menerangkan Ta’wil mimpi tersebut bahwa kerajaan Mesir dalm masa tujuh tahun mendatang secara berturut-turut akan memperoleh panen besar kemudian sesudah itu ecara berturut-turut tujuh tahun pula akan mengalami kesulitan pangan. Itulah usaha awal manusia untuk merencanakan dan mengusahakan sistem proteksi menghadapai bencana.

B. Pengertian Dasar Asuransi
Asuransi Jiwa suatu “penampilan resiko” (Risk Shifting) atas “kerugian keuangan” (finansial Loss) oleh tertanggung kepada penanggung, sebagai akibat hilangnya jiwa atau usia lanjut dari seorang tertanggung dengan kata lain adalah asuransi wadah untuk memeprtahankan Nilai ancaman resiko.
C. Nilai kehidupan Manusia
A. Nilai Ekonomi
          . Dapat diukur (Objektife-Kuantitatif)
          . Dapat ditangani oleh Asuransi
 B. Nilai Non Ekonomi
          . Nilai Agama
          . Nilai Budaya
          . Nilai sosial
          . Nilai kasih Sayang
          . Tidak dapat ditangani oleh Asuransi Jiwa
D. Nilai Ekonomi Kehidupan Manusia
Nilai Ekonomi Kehidupan Manusia Adalah nilai sekarang dari seluruh penghasilan yg masih dapat diharapkan diterima seseorang sampai tua atau sampai pensiun. Nilai ekonomi tersebut mrupakan sesuatu yg tidak pasti kerena selalu dihadapakan pada resiko:
1. Meninggal dunia
2. Kecelakaan/cacat badan
3. Umur tua.
E. Aspek Asuransi
a. Adanya Nilai
          Setiap obyek asuransi itu harus bernilai tinggi, oleh sebab itu sesuatu yg tidak ada nilainya tidak dapat diasuranikan.
b. Adanya resiko
          Setiap obyek haruslah sesuatu yg diancam resiko baik besar maupun kecil.


Judul Buku: Perbankan Syari’ah Dan Produk-Produknya format.ppt
http://grupsyariah.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

NB: Berikan Komentar yang sopan dan berkenaan dengan Artikel diatas.

Saya mohon maaf jika komentar sahabat dan rekan blogger terlambat di respon Karena banyaknya kegiatan yang mengikat he he he, Silahkan copas asalkan cantumkan juga sumbernya yah...!

Copyright: © 2012- By : Grup Syariah Metro™ Kumpulan Makalah Pendidikan Dan Tempat Berbagi Ilmu Pengetahuan
Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute