SELAMAT DATANG SOBAT, JANGAN LUPA SIMPAN ALAMAT BLOG WWW.GRUPSYARIAH.BLOGSPOT.COM SUPAYA SOBAT MUDAH UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI DISINI

Pengertian syarat macam Idhofah

BAB I PEMBAHSAN
A.    bab idhofah
Idhofah ialah hubungan antara dua isim dengan mengira-ngira huruf jer serta mewajibkan pada isi yang kedua untuk dibaca jar selama-lamanya (menjadi mudhof illaih). Sedangkan yang pertama disebut dengan mudhof yang harokatnya menurut kebutuhan amilnya.

Isim yang berakhiran tanwin atau nun (yang menempat pada isim tasniyah dan jama’ mudzakar salim) apabila di mudhofkan, maka tanwin atau nun tersebut harus di hilangkan contoh:


Hukumnya mudhof itu tergantung pada amilnya, sedangkan hukumnya mudhof ilaih harus di jarkan, dan yang mengejerkan adalah mudhof itu sendiri contoh:
Mudhof ilaih dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1.   Mengira-ngira (menyimpan) maknanya huruf jar    yakni ketika mudhof ilaih menjadi hurufnya mudhof. Conoth:
2.   Mengira-ngira maknanya huruf  yakni ketika mudhof ilaih menjadi miliknya mudhof, contoh:
                         Dikira-kirakan

3.      Mengira-ngira makna huruf `ÏB yakni ketika mudhof ilaih menjadi jenisnya mudhof.

Dikira-kirakan

Adapun hokum tabi’ (kalimat yang mengikuti) sudah diterangkan di dalam bab tabi’ yang ada empat macam yaitu:
  1. Na’at
  2. Athof
  3. Taukid
  4. Badal

Kalimat isim yang dibaca jar ada tiga macam di tambah dua macam lagi menjadi lima macam yaitu:
  1. Dijarkan dengan Huruf
  2. Dijarkan dengan idhofah
  3. Dijarkan dengan tabi’
  4. Dijarkan dengan tawahhum
  5. Dijarkan dengan mujawaroh
B.     Syarat-Syarat Idhofah
Syarat-syarat idhofah ada tiga macam yaitu:
  1. Tanwinnya mudhof yang dari (isim mufrod, jamak taksir, dan jama’ muannas salim) harus dibuang. Dan nunnya mudhof dari (isim tasniyah jama’ mudzakkar salim sekaligus mulhaknya) juga harus dibuang. Contohnya:
  2. Mudhof wajib disepikan dari kecuali pada lima tempat, yaitu:
a.       Mudhof syibih fi’il yang mudhof ilaihnya kemasukan          Contoh:

b.      Mudhof syibih fi’il yang mudhof ilaihnya dimudhofkan pada isim yang kemasukan              contoh:
c.       Mudhof syibih fi’il yang ditasniyahkan. Contoh:
d.      Mudhof syibih fi’il yang dijama’kan. Contoh:

C.    Macam-Macam Idhofah
Menurut sebagian ulama’ macamnya idhofah ada dua yaitu:
  1. Idhofah ma’nawiyah/idhofah mahdhah
  2. Idhofah lafdiyah/idhofah ghoiru mahdhah
Idhofah Maknawiyah yaitu idhofah yang mudhofnya bukan berupa isim sifat, yang mudhof pada ma’mulnya. Dan idhof ini apabila idmudahkan pada isim ma’rifat, tahsis pada isim yang pertama Contoh:

Idhofah Lafzdiyah ialah idhofah yang mudhofnya berupa isim sifat yang dimudhofkan pada ma’mulnya. Contoh:

Idhofah ma’nawiyah ada empat macam yaitu:
1.      Ma’nawiyah laa miyah
Yaitu idhofah yang menyimpan maknanya        huruf jar.
2.      Ma’nawiyah bayaaniyah
Idhofah yang menyimpan maknanya  `ÏB huruf jar
3.      Ma’nawiyah zhorfiyah
Idhofah yang menyimpan maknanya         huruf jar.
4.      Ma’nawiyah tasybihiyah
Idhofah yang menyimpan maknanya            huruf jar.


D.    Membuang Mudhof
Membuang mudhof di perbolehkan apabila sudah maklum keadaannya dan ketika dibuang maka mudhof ilaih wajib menduduki tempatnya mudhof beserta irohnya mudhof. Contoh:                              yang asalnya
Terkadang mudhof dibuang, akan tetapi mudhof ilaihnya tetap dalam keadaan majrur. Tetapi dengan satu syarat yaitu lafadz yang dibuang (mudhof) mempunyai makna yang sama. Dengan lafazd yang diathofkan kepadanya, seperti perkataan seorang penyair.
Lafad adalah mudhof, yang mudhof ilaihnya di buang. Dan lafadz tersebut masih tetap tidak menerima tanwin. Hal itu diperbolehkan.
E.     Membuang Mudhof Ilaih
Seperti halnya mudhof, mudhof ilaih juga boleh di buan dengan syarat mudhofnya harus menjadi ma’thuf alaihnya lafadz, yang dimudhofkan pada lafadz yang sama (dengan mudhof ilaih yang dibuang) dalam segi lafadz dan maknanya. Contoh:

F.     Kalimat Isim  Dalam Bab Idhofah
Kalimat isi didalam bab idhofah  di bagi menjadi tiga bagian yaitu:
  1. Kalimat isim yang boleh dimudhofkan dan juga boleh tidak di mudhofkan. Seperti lafadz:
  2. Kalimat isi yang tidak boleh dimudhofkan, seperti isim dhamir, isim isyaroh, isim mausul, isim syarat, isim istifham kecuali lafadz
  3. Kalimat isim yang wajib di mudhofkan, dan ini ada dua macam, yaitu:
a.       Wajib mudhof pada lafadz mufrod
b.      Wajib mudhof pada jumlah

G.    Mudhof Dan Mudhof Ilaih Yang Dipisah
Antara mudhof dan mudhof ilaih boleh dipisah, adapun yang memisahkan mudhof dengan mudhof ilah yaitu:
  1. Dipisahkan dengan maf’ul bih dari mudhof
  2. Dipisahkan dengan zhorof
  3. Dipisahkan dengan
  4. Dipisahkan dengan na’at
  5. Dipisahkan dengan nida’
H.    Mudhof Pada Ya’ Mutakalim
Kalimat isim yang mudhof pada ya’ mutakalim itu apabila selain isim maqshur, isim manqosh, isim tasniyah, jama’ mudzakar salim, maka ada lima macam yaitu:
  1. Ya mutakalim tetap dan dibaca kasroh
  2. Ya mutakalim tetap dan dibaca sukun
  3. Ya mutakalim tetap dan dibaca fatkah
  4. Ya mutakalim  dibuang dan dibaca kasroh
  5. Ya mutakalim diganti ali dan huruf sesudahnya dibaca fatkah
Ringkasny ya’ mutakalim yang menjadi mudhof ilaihnya isim maqshur, isim manqush, isim tasniyah dan jama’ mudzakar salim, itu semua dibaca fatkah.

2 komentar:

NB: Berikan Komentar yang sopan dan berkenaan dengan Artikel diatas.

Saya mohon maaf jika komentar sahabat dan rekan blogger terlambat di respon Karena banyaknya kegiatan yang mengikat he he he, Silahkan copas asalkan cantumkan juga sumbernya yah...!

Copyright: © 2012- By : Grup Syariah Metro™ Kumpulan Makalah Pendidikan Dan Tempat Berbagi Ilmu Pengetahuan
Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute